POJOKNEGERI.COM - Ketika pandemi COVID-19 dimulai, alat pelindung diri (APD) seperti masker wajah N95 dengan cepat menjadi langka, sehingga para ilmuwan melihat apakah mereka dapat disanitasi dan digunakan kembali.
Ketika sebuah studi Mei 2020 di Journal of Infectious Diseases menunjukkan bahwa sinar matahari berpotensi membunuh virus SARS-CoV-2, orang-orang mulai berbagi saran untuk membersihkan masker wajah menggunakan sinar matahari.
Orang-orang mulai membagikan nasihat itu di media sosial – Facebook dan Twitter, dan bahkan di WhatsApp.
Tetapi benarkan demikian?
Fakta 1 - Terkait studi yang beredar
Studi yang dibagikan Dr. Faheem Younus diterbitkan dalam The Journal of Infectious Diseases pada 20 Mei 2020.
Studi itu menunjukkan bahwa simulasi sinar matahari “dapat dengan cepat menonaktifkan SARS-CoV-2 di permukaan” – 90% virus menular dalam air liur yang disimulasikan dinonaktifkan setiap 6,8 menit. Itu benar.
Namun, penelitian ini merupakan tinjauan awal tentang bagaimana sinar matahari alami “mungkin” menjadi disinfektan yang efektif melawan COVID-19.
Studi ini TIDAK benar-benar membuktikan bahwa sinar matahari dapat secara memadai membersihkan masker wajah N95 / KN95 / bedah.