IMG-LOGO

IMG
Home Advertorial Anjal dan Gepeng Marak di Kota Samarinda, DPRD Ungkap Tantangan Penanganan
advertorial | DPRD Samarinda

Anjal dan Gepeng Marak di Kota Samarinda, DPRD Ungkap Tantangan Penanganan

Hasa - 22 Mei 2025 10:32 WITA

Anjal dan Gepeng Marak di Kota Samarinda, DPRD Ungkap Tantangan Penanganan

Maraknya anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) di Kota Samarinda tak lepas dari sorotan legislatif Kota Tepian.Bagaimana tidak, keber...

IMG
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra

POJOKNEGERI.COM - Maraknya anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) di Kota Samarinda tak lepas dari sorotan legislatif Kota Tepian.

Bagaimana tidak, keberadaan Anjal dan Gepeng di titik-titik lampu merah tidak hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga mengancam keselamatan anak-anak tersebut karena berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas.

Meski sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur tegas larangan pemberian, terutama uang kepada anjal, namun fakta dilapangan masih ditemukan anjal dan gepeng berkeliaran di ruas-ruas jalan Kota Samarinda.

Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menyebut persoalan ini tentu menjadi tantangan serius Pemkot Samarinda untuk melakukan penanganan.

“Keberadaan mereka (Anjal dan Gepeng) di lampu merah cukup mengganggu,” ujar Samri.

Lebih lanjut ia mengatakan saat pihaknya melakukan koordinasi dengan Satpol PP Samarinda untuk melakukan penangan, ternyata ditemukan sejumlah kendala yang dihadapi.

Salah satu yang menjadi hambatan adalah tidak adanya tempat untuk menampung para anjal dan gepeng yang telah ditertibkan. Selain itu persoalan lain adalah tidak adanya anggaran untuk makan jika para anjal dan gepeng ini ditahan.

“Kendalanya tidak adanya tempat penampungan anak jalanan dan pengemis yang ditertibkan. Selain itu, tidak ada anggaran untuk kebutuhan makan dan operasional jika mereka harus ditahan sementara di kantor,” kata Samri..

Jadi kata dia, persoalannya bukan hanya menangkap, tapi tempat penahanan  setelah ditangkap.

Sebagai langkah sementara, ia meminta Satpol PP untuk menempatkan personel secara siaga di titik-titik lampu merah yang rawan menjadi tempat beroperasinya anak jalanan dan pengemis, khususnya di kawasan yang dianggap menggiurkan karena mudah mendapatkan uang.

Selain itu, Shamri juga mengimbau masyarakat Samarinda untuk tidak memberikan uang kepada anak jalanan dan pengemis di jalan.

“Bukan berarti kita tidak punya empati, tetapi ini bagian dari upaya menghentikan aksi mereka. Kalau tidak ada yang memberi, mereka akan lelah dan berhenti dengan sendirinya,” tandasnya.

(ADV)

Berita terkait